Memahami Al-Qur'an


“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah tentulah mereka mendapat pertentangan yg banyak didalamnya.” Al-Qur’an merupakan.kitab suci yg berisi petunjuk utk kehidupan umat manusia di dunia ini. Dengan petunjuk AI-Qur’an kehidupan manusia akan berjalan dgn baik manakala merekamemiliki problema maka problema itu dapat terpecahkan sehingga ibarat penyakit akan ditemukan obatnya dgn AI-Qur’an itu. Sebaliknya tanpa petunjuk AI-Qur’an kehidupan manusia menjadi semraut yg benar dibilang salah yg salah dianggap benar yg halal dianggap haram dan yg haram dihalalkan begitulah seterusnya. Sementara problematika hidup selalu bermunculan satu masalah belum terselesaikan lalu muncul lagi masalah baru yg lbh rumit dan sulit utk memecahkanya. Oleh krn itumenjadi amat penting bagi kita sebagai umat Islam utk memahami AI-Qur’an dgn sebaik-baiknya sehingga AI-Qur’an bisa kita pahami dgn benar lalu kita gunakan sebagai pedoman hidup di dunia ini dgn sebenar-benarnya. Adapun sebagai da’I lbh penting lagi agar kita bias menda’wahkan Al-Qur’an dgn sebaik-baiknya. Manakala kita dan kaum Muslimin telah menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam hidup ini maka paling kurang ada tiga keuntungan yg akan kita peroleh. Pertama Kehidupan menjadi terbimbing dalam berbagai aspek.Kedua mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup. Ketiga kehidupan menjadi bersih dari noda dan dosa. Untuk bisa memahami AI-Qur’an dgn baik ada beberapa pendekatan yg bisa kita lakukan.
    Memahami AI-Qur’an Dengan AI-Qur’an. AI-Qur’an merupakan wahyu Allah yg antara satu dgn lainya saling membenarkan dan menafsirkan karenanya tidak akan kita temukan kontradiksi antarasatu ayat dgn ayatlainya Allah berfirman yg artinya “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an?. Kalau sekiranya AI-Qur’an itu bukan dari sisi Allah tentulah mereka mandapat pertentangan yg banyak didalamnya.” Ada banyak contoh tentang memahami ayat dgn ayat AI-Qur’an juga misalnya Ibnu Katsir menghubungkan ayat 7 dari surat Al-Fatihah dgn surat An-Nisa 69 yg artinya “Dan barang siapa yg mentaati Allah dan Rasul-Nya mereka itu akan bersama-sama dgn orang-orang yg dianugerahi ni’mat oleh Allah yaitu; Nabi-nabi para shidiqin orang-orang yg mati syahid dan orang-orang yg saleh. Dan mereka itulah teman yg sebik-baiknya.”
    Memahami AI-Qur’an Dengan Hadits Disamping dgn ayat atau surat lain AI-Qur’an juga bisa dipahami dari hadits melalui penjelasan dari Rasulullah SAW hal ini krn Rasulullah memang bertugas utk menjelaskan Al-Qur’an yg diturunkan kepadanya. krn itu hadits-haditsnya bisa kita jadikan rujukan utk memahami suatu ayat. Diantara contoh tafsir dari hadits Rasulullah SAW adl sebagaimana yg diriwayatkan oleh lbnu Mas’ud yg artinya Ketika turun ayat ini“Orang-orang yg beriman dan tidak mencampuradukkan imanya dgn kezaliman..” hal ini sangat meresahkan para sahabat. Mereka bertanya; “Ya Rasulullah siapakah diantara kita yg tidak berbuat zalim tertiadap dirinya?”. Beliau menjawab “Kezaliman disini bukan seperti yg kamu pahami. Tidakkah kamu mendengar apa yg dikatakan hamba yg shaleh “sesungguhnya mempersekutukan Allah adl kezaliman yg besar.”. Kezaliman disini adl syirik. Di dalam hadits terdapat juga rincian tentang apa yg diperintah dan apa yg dilarang serta ketentuan hukum yg difardhukan oleh Allah SWT. Maka hadits-hadits semacam ini berarti tatsir atau penjelasan atau suatu ayat didalam Al-Qur’an misalnya didalam AI-Qur’an kaum Muslimin diperintah utk menunaikan shalat namun AI-Qur’an tidak menjelaskan teknis pelaksanaan shalat maka shalat Nabi yg tergambar didalam hadits merupakan penafsiran ayat tentang shalat dan begitulah seterusnya sehingga Al-Qur’an memang harus kita pahami dgn hadits-hadits baik sisi kandungan maupun teknis pelaksanaan dari suatu ayat.
    Memahami AI-Qur’an Dengan Asbabun Nuzul. Tidak kurang dari sepertiga Al-Qur’an turun dgn asbabun nuzul . Ini berarti utk memahami maksud tujuan dan kandungan AI-Qur’an harus kita lakukan melalui asbabun nuzul. Menurut Manna Khalil Al Qattan dalam bukunya mabahits fi Ulumil Qur’an mendefinisikan asbabun nuzul “Sesuatu hal yg karenanya AI-Qur’an diturunkan utk menerangkan status nya pada masa hal itu terjadi baik berupa peristiwa maupun pertanyaan.” Dengan memahami asbabun nuzul kita menjadi tahu latar belakang diturunkanya suatu ayat atau surat dan dgn itu pula kita menjadi tahu makna dan kandungan suatu ayat dan surat serta terhindar dari pemahaman yg keliru dari kandungan yg sesungguhnya dari satu ayat atau surat. Bahkan dgn asbabun nuzul pula kita bisa mencegah terjadinya penyalahgunaan makna suatu ayat utk kepentingan-kepentingan yg justeru bertentangan dgn misi AI-Qur’an.
    Memahami AI-Qur’an Dengan Qaul Sahabat. Para sahabat merupakan generasi yg merasakan suasana turunya AI-Qur’an apalagi mereka memiliki kesiapan rohani yg kuat utk bisa menerima pesan-pesan yg terkandung di dalam AI-Qur’an. Karena itu wajar saja apabila utk memahami AI-Qur’an kita juga harus merujuknya kepada ucapan pemahaman atau penafsiran para sahabat terhadap AI-Qur’an. Disamping sahabat yg menjadi khalifahada banyaksahabat yg sering kali menafsirkan AI-Qur’an misalnya saja lbnu Mas’ud Ubai bin Ka’ab Zaid bin Tsabit Abdullah bin Zubajr Aisyah r. a. dll. Diantara contoh tentang ayat yg ditafsirkan sahabat adlfirman Allah yg artinya “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka itu bersyukur.”. lbnu Abbas menafsirkan ayat tersebut seperti yg dikutip oleh lbnu Katsir bahwa yg dimaksud dgn syaitan menggoda dari depan adl agar manusia tidak percaya akan kehidupan akhirat dari belakang agar manusia terlalu cinta pada dunia dari kanan agar manusia mengabaikan syari’at dan dari kiri agar manusia lbh cenderung pada dosa dan kemaksiatan.
    Memahami AI-Qur’an Dengan Makna Katanya. AI-Qur’an merupakan kitab suci yg berasal dari bahasa Arab. Oleh krn itu utk memahami ayat-ayat yg terkandung didalam AI-Qur’an kita perlu menggunakan pendekatan dari makna kosa kata yg terdapat dari AI-Qur’an itu hal ini krn meskipun maksud AI-Qur’an tidak persis sama dgn arti harfiyah pada suatu istilah tapi paling tidak berangkat dari makna kosa kata kita akan memahami kemana arah atau makna dari suatu ayat. Sebagai contoh didalam AI-Qur’an terdapat kata “amar ma’ruf dan nahi munkar” yg diterjemahkan dgn memerintahkan yg baik dan mencegah yg buruk. Secara harfiyah ma’ruf itu artinya dikenal yakni sesuatu yg sudah dikenal oleh manusia. Kebaikan pada dasarnya sudah diketahui oleh manusia tapi meskipun manusia sudah tahu tentang kebaikan belum tentu manusia melakukan kebaikan itu. Adapun munkar artinya sesuatu yg diingkari keburukan kemaksiatan dan kebathilan disebut munkar krn pada dasarnya manusia tidak suka kemunkaran itu namun ternyata dgn hawa nafsu manusia malah melakukan kemunkaran itu makanya mereka harus dicegah dari melakukannya. Dengan demikian pendekatan makna kata utk memahami kandungan suatu ayat menjadi sangat penting kita lakukan utk bisa memahami ayat itu sendiri.
    Memahami AI-Qur’an Dengan Tafsir Para Ulama. Kapasitas keilmuan kita yg belum memadai utk memahami AI-Qur’an secara langsung tidak membuat kita harus berkecil hati utk bisa memahami Al-Qur’an dgn baik kita mungkin saja bias memahami Al-Qur’an dgn baik dgn membaca dan mengkaji penafsiran dan para ulama ahli tafsir yg diakui oleh para ulama dan umat Islam pada umumnya. Kita amat bersyukur krn para ulama itu sangat membantu kita dalam memahami AI-Qur’an dgn kitab yg mereka tulis. Baik ulama dari dalam negeri kita sendiri seperti Prof. Dr. Hamka dgn Tafsir Al Azhar Prof. Dr. Quraish Shihab dgn Tafsir Al Misbah Prof. Dr. Hasbi Ash Shiddiqi dgn Tafsir An Nur dll. Sedangkan ulama dari luar antara lain Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Khalid bin Kasir Abu Ja’far At Tabari dgn Tafsir At Tabari Ismail bin Amr Al Qurasyi bin Katsir dgn Tafsir lbnu Katsir hingga Sayyid Qutb dgn Tafsir Fi Zilalil Qur’an dll. Demikianlah secara umum beberapa pendekatan yg harus ditempuh dalam upaya memahami Al-Qur’an dgn sebaik-baiknya. Ini berarti menjadi keharusan kita bersama utk terus melakukan tadabbur atau pengkajian terhadap nilai-nilai yg terkandung dalam AI-Qur’an. Oleh Drs. Ahmad Yani Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Islam Jalan Hidup ku

Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga diatur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah swt agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah swt untuk dipertanggungjawabkan.

Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Bekerja merupakan suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya dalam surat At Taubah ayat 105:
Dan katakanlah, bekerjalah kamu, karena Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan itu.
Karena kerja membawa pada keampunan, sebagaimana sabada Rasulullah Muhammad saw:
Barang siapa diwaktu sorenya kelelahan karena kerja tangannya, maka di waktu sore itu ia mendapat ampunan.
(HR.Thabrani dan Baihaqi)

Tujuan Ekonomi Islam
Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia dan di akhirat.
Seorang fuqaha asal Mesir bernama Prof.Muhammad Abu Zahrah mengatakan ada tiga sasaran hukum Islam yang menunjukan bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, yaitu:

1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat dan lingkungannya.

2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.

3. Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati bahwa maslahah yang menjad puncak sasaran di atas mencaku p lima jaminan dasar:

· keselamatan keyakinan agama ( al din)

· kesalamatan jiwa (al nafs)

· keselamatan akal (al aql)

· keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl)

· keselamatan harta benda (al mal)

Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar:

1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada manusia.

2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.

3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.

4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.

5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.

6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.

7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)

8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.

Dota

Salah satu game yang paling gwa suka adlah DotA(Defend of the Ancient) salah satu game yang merlukan strategi dan skill yang tinggi karena dalam permainan ini terdapat berbagai macam cara untuk mengalahkan musuh.

Bangsa Ku masa Depan Kami

Indonesia merupakan negara yang kaya itulah hal yamng sering kita dengar dan semua bangsa juga setuju akan hal tersebut. Dengan keanekaragaman pulau,budaya,bahasa,suku bangsa dan sumber daya yang melimpah menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya dan memiliki letak yang sangat strategis di dunia. Semua hal ini merupakan anugerah dari Allah SWT kepada bangsa kita. Namun dari semua hal tersebut Indonesia merupakan negara paling korup di dunia dan kemiskinan rakyatnya masih tinggi. Di Indonesia tercatat lebih dari 40 juta jiwa masih hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu sistem hukum, Politik, dan Ekonomi di negara ini benar-benar sangat menghawatirkan dimana semuanya dapat dibeli dengan uang atau harata kekayaaan.
Sumber Daya Alam yang potensial di jual kepada pihak asing dengan harga yang rendah sedangkan untuk memenuhi kebutuhan bangsa nya negara ini mengimpor barang dari luar negeri sebanyak-banyaknya. Sungguh sangat mengherankan demi keuntungan pribadi orang-orang di Indonesia rela menjual masa depan bangsanya. Sumber Daya yang di eksploitasi pihak asing lambat lau tapi pasti akan segera habis dan negara kita tidak akan mendapat apa pun dari tanah kita sendiri.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes